Dan kali ini blog Seribu sajak cinta puisi cinta, puisi untuk pacar, puisi selamat tidur terbaru romanis Seribu sajak cinta kali akan berbagi Kumpulan Kata-kata Romantis, sms romantis, puisi malam minggu, puisi selamat malam.
Seribu Sajak Cinta untuk update status facebook, sms romantis, kata-kata malam minggu, kata-kata selamat tidur, kata romantis, so sweet, bbm romantis, chat romatis. puisi selamat tidur, puisi malam minggu.
- Dan engkau meluka diantara para iga itu, menjadikan buta pada cemburu. Usah kau melulu dalam prasangka; aku hanyalah pengasah rindu.
- Aku berjalan ke hutan untuk mencarimu. Tapi aku menemukan sesuatu lebih; kesepian hatimu.
- Aku tulis rindu di kertas, larik-larik merdu seiring. Bukanlah jumlah kuhirau; melainkan cinta yang tersesak.
- Aku menantimu bercinta di atas romaku. Menari getir bersama engkau yang aku kasihi. Aku berbicara kesetiaan; kisah awan pada hujannya.
- Gundah gulanah resah jiwa, sepi menari sunyi sendiri. Aku berjalan tanpa kaki; engkau yang memberi hati untukku selangkah.
- Tak ada yang lebih indah dari kau yang menerimaku atas ketidaksempurnaanku.
- Tak ada yang lebih dusta daripada aku yang berkata; cinta itu dusta.
- Bahwa cinta itu merdu sayang, seperti alunan burung hantu yang merindu. Bahwa hidup itu indah sayang; kamu yang bertengger di dadaku.
- Bukankah cinta itu tak berwujud; angan yang beterbangan di langit-langit malam.
- Bukanlah aku mengejar kaki; aku ingin diakui. Walau hati menahan tatih; aku yang tak ingin memberimu lirih.
- Aku bukan kalkulus, bukan falsafi. Aku; pejalan kaki yang menyetubuhi harimu, dan Kamu; estetika yang aku agungi.
- Terimakasih cinta; kau yang mengajarkanku cara mengeja rindu; sabar membaca dengan terbata, pada setiap larik2nya.
- Kubiarkan itu menggores denyut nadiku, yaitu rasa yang tajam dan tegas ketika dipertanyakan keberadaannya; cinta.
- Karena cinta air mata, terangkum dalam rindu yang menggebu. Dan aku malam yang melindungimu, menjaga lelap di tidurmu.
- Dan aku telah hilang, tenggelam kelam di dasar samudera terdalam. Tapi aku melihat keindahan dalam kegelapan, mutiara berkilauan; kamu.
- Sejuta mil itu bukan jumlah yang sedikit, sayang. Kutempuh itu karena cintamu padaku memberikan aku kekuatan untuk melangkah.
- Aku bertualang menyusuri bumi, dari lautan hingga daratan. Tapi aku menemukan sesuatu yang lebih dari sekedar jati diri; kamu.
- Diantara dera, luka, dan siksa, aku memilih cinta. Entah mengapa itu meneduhkanku, walau dera, luka, dan siksa, termasuk didalamnya.
- Mencintai; detik waktu yang ku lalui untuk menanti. Hingga tiba kalanya cinta mencintaku.
- Aku terperangkap dalam kelamnya malam. Menanti dirimu membawa secercah harapan, dan datang memeluk tubuhku yg usang.
- Aku di sini menunggu bidadariku, datang menjemputku untuk kembali. Pada kasih kekasih yang fasih aku memohon cinta.
- Mencintai; ketika bertahan di atas kegoyahan. Ketika berjuang walau lelah kepayahan.
- Terkadang sulit melawan rasa rindu, menentang rasa sendu. Bila sesekali aku melihatmu, seakan pisau menghunjam jantungku.
- Cinta; sebuah animasi yang kompleks.
Lambang perasaan terungkap puitis. - Mereka tertawa melihatmu memasang duri dalam diri. Dan aku meringis pada duri yang tak sampai hati.
- Cintaku mencintamu takkan mati, walau dibunuh berkali-kali. Cintaku mencintamu takkan menangis, walau dicucuri air mata bengis.
- Cinta ditaburi epilog impian, ketandusan kasih merentangi gurun perasaan. Aku masih menanti, saat kemarau di airi hujan ketabahan.
- Aku tahu cinta bukan sekedar indah. Ada kala dicucuri luka dan lirih. Tapi aku menemukan yang terdalam; kamu indahku yang terlirih.
- Aku terbalut sepi menanti, diantara rindu yang belum terbasuh. Aku sang pengutip serpihan warna, melepas benak pada lingkaran waktu.
- Aku tewas pada warna kerinduan, menatap sepi kelam ketika mentari melambai merah. Aku sendiri berjuang, demi hati yang diperah.
- Wajah umpama bidadari, kugapai namamu tegak baiduri. Di dalam lamunan kita menari, memapahku untuk berlari.
- Kalaulah aku sekuntum bunga, akan kuhiasi duniamu merekah. Kalaulah aku pepohon, kan kupuas dahagamu dengan buah cintaku.
- Cerita cintaku dipudar oleh waktu, tapi ku takkan meluluh. Tulusku mencintamu, ikhlasku mendambamu, menjadi kekuatanku.
- Terima kasih di atas segala indah, tidak mengeluh walau digamit keperitan; kekuatan cintamu
- Kau umpama pelita hidupku, wanita dari sebutanmu. Mengingatkanku kepada ibu, tulus kasih membalut hati; cinta mencintaku
- Senja memapah aku, untuk lari dari kelam asa. Kau jua penghuni lara, pada aku kau ukirkan pelantaran rasa; kemerahan hati.
- Kuterpa diri dengan asa dan rasa. Andai diri dapat berkata, akan kulontar pada dunia; tentang cinta dan luka.
- Jiwa rapuh teguh matlamat, disimbah racun tidaklah luruh. Dikau mentari dipercik misteri dibelai doa; mencinta yang abadi.
- Mentari subuh mengejar senja, kekal pada azali kejadian. Kelawar berlegar di malam sepi, direstu setanggi setangkai doa; asaku.
- Aku hampar duri-duri, sukar berlari tanpa hati. Dalam asa kuterbiar sebenar kuasa, cinta, nafsu, dan luka dari.
- Bumi neraka dicucuri dipersia, dibendung mahadzir dan matlamat. Takkan hati menikam simpati, biar cabaran merasai.
- Aku menulis sederhana, teruntuk hati yang bersahaja. Menanti cinta mencintaku, hingga asa akhir pada waktunya.
- Aku berjalan di ramai kota, tetap lirih mengiris sepi. Aku berjalan telusur malam, tetap bintang menyinari; rembulan terlupa.
- Aku punguk yang merindu, akan hadir dan rasamu. Semua hati terselami, hanya kau yang aku tuju.
- Kau elok bak rembulan, seindah lukisan menyinari. Biar cemburu merasuki, bahwa aku benar mencintai.
- Detik malam kulalui, dalam cumbuan yang membasahi. Takkan kering jiwaku ini, denganmu yang mencintai.
- Pelukanmu membasahiku, dari keringnya dahaga dunia. Takkan terlepas genggamanku, tenggelam dalam sejatinya cinta.
- Takkan habis inspirasiku, walau lelah dimakan waktu. Takkan sirna cintaku, walau kau bukan milikku.
- Kan kutunggu waktuku, disaat kau mencintaku. Kan kujaga dirimu, saat cinta mencintaku; dirimu utuh milikku.
- Aku mencintamu, bak imanku kepadaNya. Aku menghargaimu, bak ciptaanNya dari rusukku.
- Cita cintaku adalah mencintamu berharap cintamu jua mencintaku dan bercinta dalam cerita cintaku yang sederhana ini.
- Cinta seperti waktu, yang takkan habis dimakan zaman. Hingga akhir dunia, harapku kita dipertemukan kembali oleh sang maha cinta.
- Degup jantungku takkan terhenti, oleh pedang tertajam sekalipun. Dan aku mati, bila kau pergi dari hatiku.
- Kecantikanmu; menjadi sumber kebahagiaan yang telah memikatku untuk selalu mengenangmu. Walau memabukkan, tapi aku senang bersamamu.
- Ketika aku sedang jatuh cinta, jagalah cinta itu. Dari cerca dan hina, dari luka dan dosa, agar semua menjadi terpuji.
- Ketika aku berucap cinta padamu, biarlah semua dunia tahu. Agar kelak aku tak jatuh, dalam cinta yang bukan karenamu.
- Kau; orang ketiga yang aku cintai. Setelah sang maha cinta, dan yang terkasih ibu.
- Aku mencintaimu, ingatkan aku akan sebuah akhir. Agar aku tetap bersamamu dan tak pernah berakhir.
- Binar matamu biru nun teduh, diiringi biorama irama malam. Tak terbantah tetes permatamu biru; aku terhanyut melodi senjamu.
- Ku mendekapmu dalam peluk, takkan kulepas selaya hitamku. Aku terali dalam hatimu dan sayangku adalah nadimu.
- Pecah rindu dalam keriangan, ketika cinta berpadu cumbu. Jiwa kelam tak sampai di angan, ketika hati sedang berandu.
- Begitu indah, merdu, kian merayu; nyanyian camar disaat kita mencinta.
- Begitu tipis perbedaan cinta dan luka; luka untuk mencinta dan cinta dalam meluka-luka.
- Kamu; bingkai malam yang membungkus sepi. Tertahan oleh cintamu, terbawa dalam melodi indahmu.
- Aku tertatih-tatih melirih diantara larik-larik yang tersirat di tiap bait. Kamu cita-cita yang mencinta dalam cerita tak berbahasa.
- Aku dusta pada malam tentang rindu. Aku tak mencinta, tak punya arti dari hadirmu; cemburu berbisik sendu.
- Aku mencintamu ketika sedang terlelap. Agar malam tak merenggutmu dari tidurmu.
- Aku merindumu ketika membuka mata. Mentari pagi tak kurelakan untuk menyentuhmu sebelumku.
- Aku menantimu di kala senja; kuikat rembulan untuk menaruhmu dalam bingkai malamku.
- Kau payung hatiku, pelindung dari hujan, panas, dan deru kesedihan; cintaku yang mencintaku.
- Rindu itu pedih, sayang. Seperti memakan buah khuldi dan aku terhempas jatuh karenanya.
- Aku selalu terjaga, menunggumu menyapa di tengah kegalauanku. Aku selalu menanti, kata-kata rindu dari setiap gerak bibirmu.
- Bukan kopi membuatku terjaga, tapi adukanmu di bibir gelas yang seolah bicara padaku; “malam ini jangan tidur, sayang”.
- Jangan takut terhina, sayang. Karena disitu aku membelamu, dari segala nista yang paling jahat.
- Seperti mata-mata kecil memandang kita, cemburu di balik awan di kala senja. Aku bernaung atas nama cinta; tulus kasih yang tak terbantahkan.
- Aku kembali labil, merasakan deru rindu menggebu di dada. Aku kembali muda, nan abadi melingkari hari dengan dirimu.
- Aku mencinta, dari kedalaman sudut hatimu; perih luka yang kau semai. Bukan cinta-cinta yang lainnya.
- Cintailah yang mencintamu, bukan mengadon cinta yang mencari. Akar kata ku luruh, demi rangkai ku rindu.
- Kau semaikan larik-larik merindu pada nada sendu. senja menyajak, dan aku membiru takut kehilanganmu.
- Di maya atau nyata, aku mencintamu. Di cinta dan tak cinta, aku menyayangmu; penantianku.
- Aku mencari jiba sebagai pemuas dahaga. Tapi aku menanti satu yang pasti; rindu yang sudah.
- Aku, dengan segala keterpurukanku. Dalam telaga biru, kuhirup air mata dewa-dewi. Tak letih mencintamu, walau aku lelah terkutuk.
- Hujan tak kian reda; sikap rindu yang melulu. Dan aku tak pernah jera, mengagumi makhluk terindah; kamu.
- Cintamu tanpa syarat, menepis peluh dan kesahku. Kau makhluk sempurna yang terlupa, bahwa dirimu sangat berharga dilupa.
- Kau, sempurna yang kadang lupa. Hadirmu menepis peluh, kesah. Kau terlalu berharga tuk dilupa; wanita.
- Kasih dengarlah riuh jiwa , tentang cinta, luka, dan indah. Karena kita dirangkum rindu, beriak hati berbisik sendu.
- Sejatinya cinta; luka yang menguak luap dari nadi yang tergores peluh rindu yang abadi.
- 8; Angka sempurna, tak ada garis putus di segala sisi. Seperti kita yang saling meluka, saling melengkapi.
- Aku menyukai mie kuah seperti mencintamu; kenyang atas segala luka yang tak jera.
- Kasih sayang yang bertubi-tubi melalui luka-luka yang menganga; sajak cintaku.
- Mengenang masa lalu; kita terpaut yang disebut itu cinta. Kini kita di surga, sayang, dan kau tetap bidadari terindah
- Buat apa yang lebih, jika aku telah akhir mencari; aku yang telah menemukanmu, yaitu cinta sejati.
- Kala cinta kupuja, aku lupa akan imanku. Kala aku bertengadah, tak lupa aku mendo’akanmu.
- Cita cintaku adalah mencintamu berharap cintamu jua mencintaku dan bercinta dalam cerita cintaku yang sederhana ini.
- Mata adalah pengikat hati, cermin dari segala rupa; bola-bola cinta yang menggelinding di labirin, mencari celah rasa.
- Mata adalah tempat pertemuan, dimana cinta dan luka berbicara. Dengannya kau membunuh rindu, darinya kau meluka.
- Jangan kau bertanya “kenapa” aku mencinta, jawabannya adalah “bagaimana” cara ku melukaimu.
- Di kala rembulan meninggalkan peraduannya, kumohon kau tuk tak letih mencintaiku.; sebait doa dalam setangkup rindu.
- Aku dan kamu, tenggelam dalam remang senja, terhanyut panorama cinta. Dalam riuh bunyi, cumbu murka akan rindu yang maha.
- Telah lama ku sanjungkan sosokmu dalam perputaran laj101. Di bingkai malam rembulan berandu. Biarlah kupendam rindu yang menderu-deru. Agar kelak tertumpah dahsyat dihadapanmu.
(Update #1 14/01/2016)